VIRAL Ibu Buat Aturan 'Cara Dapat Uang dari Mama' untuk Mendidik Anak, Psikolog Singgung Konsistensi
Unggahan foto yang mengungkap cara unik seorang ibu dalam mendidik anaknya beredar viral di media sosial.
Dalam unggahan tersebut, tampak selembar kertas bertuliskan 'Cara Dapat Uang dari Mama' yang menempel di dinding.
Aturan 'Cara Dapat Uang dari Mama' itu memuat daftar kegiatan yang dilengkapi dengan harga seperti berikut ini:
1. Sholat 2.000
2. Mengaji 1.000
3. Mandi Sendiri 2.000
4. Makan Habis 1.000
5. Pakai Baju Sendiri 1.000
6. Bangun Tidur (Shubuh) 1.000
7. Tidur Siang 1.000
8. Makan sendiri 1.000
9. Jaga Adik 1.000
10. Hafal Surat Pendek 3.000
11. Membantu Orang Tua 1.000
Diketahui, sang anak akan mendapatkan uang dari ibunya sesuai dengan kegiatan baik yang tertulis dalam daftar tersebut.
Selain itu, ada pula kertas yang memuat daftar denda 'Uangnya Diambil Mama' apabila sang anak menangis, rewel, tidak mau mandi, dan sebagainya.
Diketahui, sang anak harus mengembalikan uangnya sesuai daftar denda yang ditetapkan.
Adapun sebuah kardus berisi enam macam makanan yang dilengkapi daftar harga.
Tertempel tulisan 'Toko Mama' di kardus tersebut.
Di depan kardus itu, tampak seorang anak laki-laki sedang memilih makanan sambil membawa uang di tangannya.
Cara unik orang tua mendidik anaknya ini viral dalam unggahan akun Twitter @kegblgnunfaedh sejak diunggah pada Rabu (2/9/2020) lalu.
Hingga Sabtu (5/9/2020), unggahan tersebut telah disukai lebih dari 63 ribu orang dan dibagikan lebih dari 17 ribu orang.
Tanggapan Psikolog
Belum diketahui secara pasti kebenaran kejadian dalam unggahan tersebut.
Namun, terlepas dari itu, Psikolog Keluarga di www.praktekpsikolog.com yang berlokasi di Bintaro, Jakarta Selatan, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi., Psikolog, berpendapat tidak ada yang salah dengan cara mendidik seperti itu.
Ia menjelaskan, cara mendidik tersebut merupakan bentuk inovasi dari pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (punishment).
Psikolog yang juga berpraktek di Klinik Terapi Anak dan Dewasa YPPI di Pondok Aren, Tangerang Selatan itu menerangkan, pemberian reward dan punishment pada anak akan mempengaruhi perubahan perilaku.
Oleh karena itu, Adib menekankan, perlu adanya konsistensi dari orang tua.
"Pengaruhnya ke anak, dia akan terjadi perubahan perilaku."
"Tapi kalau tidak konsisten, nanti perilaku anak jadi hilang kalau tidak ada reward-nya," jelas Adib saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (5/9/2020).
"Makanya orang tua dalam memainkan reward itu, intinya reward adalah sekecil mungkin tapi perilaku yang berubah sebesar mungkin, terus dilakukan secara konsisten, secara tegas," tambahnya.
Adib menambahkan, orang tua perlu mengubah reward yang diberikan ketika tujuannya telah tercapai.
Adib menambahkan, orang tua perlu mengubah reward yang diberikan ketika tujuannya telah tercapai.
Ia menyarankan, orang tua dapat mulai menggantinya dengan motivasi internal yang mampu menumbuhkan kesadaran pada anak.
"Ketika perilaku yang dituju sudah bisa dicapai, maka kurangi reward itu secara bertahap atau ganti reward yang sifatnya motivasi internal, yang mengingatkan dia untuk sadar bahwa dia mau belajar," terang Adib
Sementara itu, Adib menjelaskan, memberikan reward berupa uang dengan cara seperti yang ada dalam unggahan viral itu lebih cocok untuk anak usia TK hingga kelas 4 SD.
"Karena anak-anak di usia ini butuh berpikir konkret," lanjutnya.
Sementara itu, Adib menjelaskan, memberikan reward berupa uang dengan cara seperti yang ada dalam unggahan viral itu lebih cocok untuk anak usia TK hingga kelas 4 SD.
"Karena anak-anak di usia ini butuh berpikir konkret," lanjutnya.
"Begitu kelas 5 SD ke atas, bagusnya reward-nya lain, reward tentang cita-cita ke depan, (katakan) kalau jadi anak baik, anak nurut, nanti sukses, kalau berbuat baik sama orang lain nanti masuk surga misalnya." sambung ADIB.
Adib melanjutkan, ketika anak sudah mulai SMA, maka sebaiknya orang tua memberi reward tentang konsep-konsep kesuksesan ke depan, kebaikan-kebaikan untuk menggapai surga, dan sebagainya.
Lebih lanjut, Adib menyebutkan, anak-anak harus tetap dikenalkan dengan aturan supaya mengerti hal yang benar dan salah.
Oleh karenanya, diperlukan peran orang tua dalam membangkitkan anak-anaknya untuk menjadi pribadi yang baik.
"Tergantung orang tua bagaimana membangkitkan anak-anak sehingga anak-anak ini menjadi pribadi yang memiliki kebiasaan-kebiasaan yang positif, tentunya tidak melakukan kebiasaan yang negatif," kata Adib.
"Soalnya anak kalau tidak ada aturan, yang terjadi adalah tindakan negatif, dan ketika dia melakukan tindakan negatif, dia tidak tahu kalau salah," tambahnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)
0 Response to "VIRAL Ibu Buat Aturan 'Cara Dapat Uang dari Mama' untuk Mendidik Anak, Psikolog Singgung Konsistensi"
Posting Komentar